Mengenal Karakteristik Burung Mandar Batu (Gallinula Chloropus)

Cherewed.com – Di alam ini ada berbagai macam jenis burung yang suka hidup di air, salah satunya yaitu burung mandar batu. Burung yang hidup di air ini suka makan ikan-ikan kecil atau serangga yang terdapat di sekitar lingkungannya.

Mandar batu adalah jenis burung air yang memiliki ukuran sedang. Untuk burung yang dewasa, kira-kira memiliki panjang sekitar 31 cm. Untuk warna tubuhnya yaitu dari kombinasi hitam dan putih. Bagian paruhnya tampak pendek. Kemudian, di bagian dahinya terdapat perisai merah yang terlihat cukup terang.

Ciri Khas Burung Mandar Batu

Ciri khas dari jenis burung ini yaitu bagian tubuhnya dominan hitam suram. Terkecuali adanya coretan garis putih pada sepanjang bagian sisi. Selain itu, terdapat juga dua bercak putih pada bagian bawah ekor. Ciri ini akan tampak jelas, terutama pada saat burung mandar ini mengangkat ekornya.

Mandar batu memiliki iris mata yang berwarna merah. Sedangkan, untuk bagian paruhnya berwarna hijau buram dengan bagian pangkal yang berwarna merah. Kaki burung mandar ini juga berwarna hijau.

Habitat Dan Kebiasaan

Mandar batu biasanya banyak dijumpai di wilayah yang berair seperti danau, kolam juga parit. Burung ini memang lebih banyak hidup di air dan suka berenang secara perlahan-lahan.

Kebiasaan burung ini yaitu seringkali terlihat mematuk-matuk jenis serangga dan bagian tumbuhan. Perlu Anda ketahui, jika burung ini bisa berlari dengan cepat di atas permukaan air.

Uniknya, bila ada gangguan dari predator lain burung ini akan segera menyelam ke dalam air. Bahkan burung ini bisa menyelam dalam waktu yang cukup lama saat ada burung elang yang ingin menyerangnya.

BACA JUGA :  Tips Dan Cara Akurat Mengatasi Burung Murai Batu Cabut Bulu Paling Lengkap

Ketika pagi dan sore hari, burung ini akan keluar dari persembunyiannya ke daerah yang lebih terbuka. Tujuannya tak lain untuk mencari makan. Kebiasaan burung mandar batu selanjutnya yaitu suka memanjat- manjat di atas semak kecil.

Keunikan burung ini yaitu biasa menaikkan bagian ekor, baik itu pada saat berada di permukaan tanah atau saat berada di atas air. Sesudah berlari di atas permukaan air burung ini juga akan terbang.

Mandar batu sering dijumpai di beberapa wilayah seperti di Pulau Sumatra, Jawa, serta Bali. Biasanya burung ini sering dijumpai di lahan basah hingga ketinggian hingga 1.200 m diatas permukaan laut.

Burung ini termasuk jenis burung omnivora. Sebab, burung ini suka memakan tumbuhan, udang-udangan juga makan berbagai macam jenis serangga.

Perkembangbiakan Mandar Batu

Mandar batu juga mudah dijumpai di sepanjang tahun. Dalam perkembangbiakannya biasanya mereka akan membuat sarang di dalam rerimbunan tumbuhan air. Jumlah telur yang dihasilkan dalam sekali berkembang biak biasanya mencapai 9 butir.

Pengeraman telur biasanya akan memakan waktu hingga 3 minggu. Telurnya akan dierami oleh burung betina pada siang hari. Kemudian, burung jantan bergantian mengerami telur-telurnya pada malam hari.

Mandar batu akan mulai belajar terbang biasanya pada saat umur sekitar 50 hari. Burung yang baru saja menetas akan ikut dengan induknya hingga berusia 6 minggu setelah pertama kali bisa terbang. Burung ini bisa mengeluarkan suara keras dan parau.

Perjumpaan

Mandar batu (Gallinula chloropus) adalah salah satu jenis burung rallidae. Selain itu, burung ini kerap menetap di habitat lahan basah. Antara lain seperti persawahan tergenang juga pinggir bendungan. Burung Mandar batu bisanya juga terlihat berkumpul dengan burung sejenisnya, seperti burung tikusan, mandar gendang, dan kareo.