Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula

Cherewed.com –  Jangkrik merupakan serangga herbivora yang bernapas menggunakan trakea. Jangkrik juga kerap disebut cengkrik dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Latin, jangkrik biasa disebut dengan gryllidae.

Hewan yang satu ini termasuk hewan nocturnal atau hewan yang beraktivitas pada malam hari. Hewan ini sering bersembunyi di balik semak-semak dan tumpukan daun kering.

Kini permintaan jangkrik di pasaran semakin tinggi. Hal ini pun membuat jangkrik kini mulai dibudidayakan.

Selain menguntungkan, ternak jangkrik juga terbilang sederhana tetapi tetap membutuhkan ketelatenan. Jika kamu termasuk pemula, berikut ini informasi lengkap mengenai cara ternak jangkrik untuk pemula,

1. Kenali Karakteristik Jangkrik

Cara ternak jangkrik untuk pemula yang pertama adalah dengan mengenali karakteristik jangkrik terlebih dahulu. Jangkrik merupakan hewan herbivora yang hidup di alam bebas dengan memakan daun-daunan muda seperti rerumputan.

Dalam lingkungan budidaya, jangkrik bisa diberi pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air seperti sawi, bayam, salada, mentimun hingga pepaya. Selain itu, jangkrik juga cenderung menyukai tempat yang gelap.

2. Tentukan Lokasi

Cara ternak jangkrik untuk pemula berikutnya adalah dengan menentukan lokasi. Pastikan kamu memilih lokasi yang tenang, sunyi, dan teduh. Untuk menyesuaikan suhu ruangan, pastikan tempat ternak memiliki sirkulasi udara yang baik.

Hindari memilih lokasi yang ramai dan bising seperti pasar atau pun jalan raya. Jangkrik menyukai lingkungan yang jauh dari kegiatan manusia. Berikutnya, ruangan tempat jangkrik juga tidak boleh terkenal sinar matahari secara langsung.

3. Menyiapkan Kandang

Kandang untuk ternak jangkrik dapat dibuat dari berbagai bahan, mulai dari kardus ataupun triplek. Bentuk kandang jangkrik bisa berupa kotal seperti peti berukurang panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 30 cm hingga 40 cm.

BACA JUGA :  Cara Budidaya Maggot BSF Untuk Pemula

Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan mengingat ukuran jangkrik yang baru menetas sangatlah kecil.

4. Pilih Induk Jangkrik

Belilah jangkrik indukan sebanyak Rp10.000 saja. Jika indukan jangkrik belum memiliki sayap, peliharalah dahulu pada kandang yang sudah dibuat dengan memberi pakan sayuran atau pelet ayam hingga semua indukan tadi memiliki sayap dan siap untuk bertelur.

Adapun ciri–ciri indukan terbagi dua yaitu indukan jantan dan indukan betina. Biasanya untuk indukan jantan hanya memiliki ekor 2 buah dan bentuk sayap tidak beraturan atau teksturnya bulat–bulat pada permukaan sayapnya sertabisa mengeluarkan bunyi.

Sedangkan ciri indukan betina memiliki ekor 3 dan tekstur sayarnya lurus vertikal serta tidak dapat mengeluarkan bunyi.

5. Mengawinkan Jangkrik

Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan. Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dengan cara dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.

Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Jadi, untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.

Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah. Adapun berikut ini adalah tips-tips mengawinkan jangkrik yaitu:

  • Jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup seperti kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya, dan jenis sayuran hijau lainnya.
  • Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
  • Ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan, misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan dan beberapa vitamin.
BACA JUGA :  Panduan Ternak Puyuh Petelur Untuk Pemula

6. Proses Panen
Setelah bertelur dan menetas maka sebetulnya sudah siap untuk panen. Ada dua yang bisa dipanen dari ternak jangkrik. Pertama, yaitu jangkrik dewasa. Kedua, telur jangkrik. Berikut persiapan masa panen budidaya jangkrik.

Telur
Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran. Kamu juga bisa tawarkan pada penjual hewan atau menjadi distributor. Untuk harga, bisa sesuai kesepakatan bersama.

Jangkrik
Berbicara budidaya jangkrik, tentu yang menjadi objeknya adalah jangkrik itu sendiri. Jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Ini terhitung sejak telur mulai menetas.